CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

I Never Forget You


                    Ya Tuhan, terima kasih engkau telah memberiku sahabat seperti Qistina, Karen, dan Sandra. Aku bangga memiliki sahabat seperti mereka. Bersahabatan dengan tulus dari hati kecilnya bukan untuk imbalan. Mereka bagaikan mentari yang tak pernah lelah menyinari bumi dan mereka bagaikan bulan yang berjasa menerangi gelapnya malam. Ohya, namaku *your name*. Aku tinggal di Jakarta. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki SMA di sebuah SMA swasta Internasional di Jakarta. Kali ini, aku hanya bersekolah bersama Sandra dan Qistina saja. Karen pindah ke Australia karena ayahnya berpindah tugas kerja. Tapi, kita masih berkomunikasi dengan baik.
**********
                     Ku berjalan bersama Sandra dan Qis
“bye, Qistina! Istirahat kita bertemu di kantin ya!” sahutku.
“okay!” balasnya.
Aku dan Sandra pun memasuki sebuah kelas yang cukup luas. Di kelas itu, sudah ada 2 orang laki-laki yang sedang mengobrol. Aku dan Sandra kemudian menghampiri kedua laki-laki itu hanya sekedar untuk berkenalan saja dan mungkin mereka bisa jadi teman kami.
tina melewati lorong sekolah ini yang lumayan panjang. Akhirnya, Qistina sampai pada kelasnya. Kami memang berbeda kelas, namun Sandra tetap satu kelas denganku.
                   “hi! Im *your name*. Who are you? And nice to meet you” ucapku seraya mengulurkan tangan pada lelaki berambut cokelat itu. wajahnya memang manis sih..
“oh hey, *yn* ! im Greyson Chance. Nice to meet you too” sahutnya sembari melemparkan seulas senyuman manisnya yang mungkin bisa menghipnotis siapa saja yang melihatnya. Ia pun membalas uluran tanganku. Wah.. ternyata Sandra tak mau kalah denganku. Ia juga berkenalan dengan laki-laki yang berada di sebelah Greyson. Laki-laki itu tampan dengan rambutnya yang blonde dan sedikit bergelombang, namanya Cody.kemudian, aku dan Sandra pun mengambil tempat duduk yang berada di belakang Greyson dan Cody. Kami pun berbincang-bincang tentang kehidupan kami. Ternyata mereka adalah artis internasional yang sedang terkenal. Tapi kenapa aku tak mengetahuinya?
                    Saat kami tengah asyik mengobrol, tiba-tiba saja segerombol domba datang memasuki kelas *eh salah ketik segerobol gadis U.U* ya! Mereka adalah teman-teman SMPku yang sangat kubenci akan keangkuhannya. Mereka bernama Lauren, Logan, Britni, dan Maty. Mereka merupakan geng cheerleaders di SMPku. Mereka pun menghampiri Greyson dan Cody.
“haaa????? Kamu Greyson Chance yang nyanyi unfriend you itu kan?! Kamu juga si Australian boy!! aaaaaaaaaaaaaa” teriak Lauren di hadapan Greyson dan Cody. Greyson dan Cody tak menjawab, mereka hanya menaikan salah satu alis mereka dan mengerutkan dahi.
“hey hey hey kalian yang kamseupay minggirlah! Rakyat jelata tak boleh dekat-dekat dengan Greyson maupun Cody! Minggir!” titah Logan dan menunjukku dan Sandra. Aku mengangguk pelan, kemudian aku bangkit dari bangku dan melangkahkan kakiku menuju tempat di belakang. Namun, Greyson menghalauku dan menggenggam tanganku.
“*yn* kumohon jangan pindah, kau pindah aku juga ikut denganmu” kata Greyson seraya mengangkat ransel hitamnya. Begitu juga Cody dan Sandra mengikutiku dari belakang. Lauren, Logan, Britni, dan Maty menatapku tajam dan memajukan bibirnya.
SKIP
                         Begitu lama aku dan Sandra bersahabat dengan GreDY, begitu juga dengan Qistina. Namun, Greyson menjadi sedikit berubah semenjak ia kenal dengan Qistina. Seperti ada chemistry, padahal sebenarnya aku juga menyukai Greyson. Sedangkan Sandra, dia sudah resmi berpacaran dengan Cody. Pulang sekolah ini, Qistina, Sandra, Cody, dan Greyson akan ke rumahku untuk mengerjakan tugas sekolah, yaitu membuat mading.

At *yn’s home

                     “umm.. semuanya, ayo kita ke kamarku! Jangan disini, sepupuku akan mengganggu kita. Ia sangat nakal” ajakku pada mereka. Kemudian kami pun menaiki tangga karena kamarku berada di lantai atas. Saat menaiki tangga, tiba-tiba Qistina terjatuh dan hampir terjatuh. Namun, Greyson menangkapnya sehingga mereka saling bertatapan *inget sinetron tuh._.*
“Tina? Are you okay?” tanya Greyson khawatir.
“yes. Im okay” sahut Qistina. Tak lama, mereka mulai menaiki tangga lagi. Jangan kau tanya apa yang kurasakan saat ini.
“okay, welcome to my room! Maaf berantakan ya” sambutku dengan dingin.
“wih gapapa kali, kamarmu cukup bagus dan rapih kok” seru Cody.
Aku tersenyum kemudian memasuki kamar.

***********

                    Mereka pun memulai pekerjaan mereka. Ada yang menggunting kertas, membuat grafitti, dan tugasku mendesain mading.
“ohya, siapapun tolong dong ambilkan gunting itu. aku ga sampai” kataku meminta tolong ambilkan gunting karena tanganku tak dapat meraihnya. Kemudian Qistina dan Greyson mengambil gunting itu bersamaan sehingga tangan mereka saling menumpuk satu sama lain. Damned! Hatiku mulai memanas melihat hal itu dan aku pun menarik napas sedalam mungkin.
“hey, kubilang ambilkan gunting! Cepatlah! Kalau PDKT jangan disini dong. Ga tepat!” hentakku. Kemudian Qistina memberikan gunting itu padaku dan aku menerimanya dengan cepat.
“cemburu noh! Ciyeeeehhhh *yn* hahaha” olok Cody
“ih apaan sih!” balasku.
                      Saat pengerjaan, tiba-tiba hujan turun deras. Cody segera menuju jendela kamar dan menatap luar rumah.
“wah hujan segala! Tanggung nih..” pekik Cody
“udahlah hun, lagian kita kan ada di dalem rumah” sahut Sandra.
“ohiyaya hehehe” jawab Cody kemudian duduk dan melanjutkan tugasnya. Tiba-tiba sekilas cahaya memasuki kamarku dan diikuti suara dentiran keras. Ya! Itu adalah petir. Saat itu pula lampu menjadi redup dan semua panik kecuali aku. Ternyata mati lampu. Tiba-tiba lampu menyala lagi dan saat itu aku melihat pemandangan yang membuatku terasa sesak! Greyson memeluk Qistina! Hatiku seperti tertikam tombak, jantungku seperti diremas kencang, dan napasku terasa terhenti. Sesak sekali rasanya.
“maaf aku mau ke dapur, aku haus” kataku ketus kemudian kakiku sedikit menendang Greyson. Tak kusadari ternyata setetes air turun dari mataku. Aku menangis?
Kurasakan nyeri yang mendalam ketika melihat sahabatku sendiri selalu diperhatikan oleh orang yang sangat kucintai. Greyson, take a look at me now, please.. i need love from you. Aku sudah terlanjur mencintaimu. Hanya kau yang bisa mengisi hatiku. Tak ada yang lain. Tuhan, mengertilah aku. Aku juga ingin dia mencintaiku walau hanya satu menit saja.
                         Lalu, kubuka lemari es dan kuraih sebuah botol air dingin dan menuangkannya ke dalam gelas. Lalu, saat kututup pintu lemari esnya, tiba-tiba saja Greyson berdiri tepat di hadapanku. Aku terkesiap dan mengundurkan kakiku. Tiba-tiba saja, Greyson memelukku sangat erat.
“Greyson?” gumamku
“aku tahu kau cemburu, *yn* “ kata Greyson.
“ha? Cemburu? Pada siapa? “ dustaku
“pada Qistina, kan? Matamu tak bisa mendustaiku. Apakah kau mencintaiku?” lanjut Greyson.
“ng... ummmm.. yes Greyson. Aku mencintaimu.”kataku
“Sebenarnya aku juga mencintaimu kok” ucap Greyson.
“hah? Benarkah itu?
“yep tentu saja *yn* untuk apa aku berbohong?”
“tapi, sejak kapan, Grey?”
“sejak awal kita bertemu. Kau adalah gadis yang paling menarik. Kau berbeda dari semua gadis yang pernah kutemui.” Jelas Greyson.
                           Aku terdiam tak dapat melontarkan sepatah kata pun dari mulutku. Kemudian Greyson melepaskan pelukannya dan memegang bahuku.
“*yn* ? maukah kau menjadi pacarku?” ucap Greyson dan melemparkan sebuah senyuman terindaahhhhh nya.
“bagaimana dengan Qistina?”
“dia itu.. hanya sekedar mengidolakanku, jadi bagaimana?”
“tak mau” jawabku.
“kok tak mau?”
“aku tak mau menolakmu, Grey! Hahaha aku mau jadi pacarmu.” Jawabku dan tersenyum.
“tapi..” lirih Greyson.
“tapi apa, Grey?”
“tapi aku dan Cody hanya sementara di Indonesia. Lusa kami akan pergi ke Amerika untuk melanjutkan karir kami sebagai penyanyi.” Jelasnya. Matanya yang cokelat mulai berkaca-kace.
“apa?”
“tenang, aku janji takkan melupakanmu. Aku janji akan selalu mencintaimu. Sesibuk apapun, akan kusempatkan untuk menghubungimu.” Kata Greyson.
Aku mengangguk dan kami kembali berpelukan.
SKIP
2 hari kemudian..
“Grey, Co.. hati-hati ya! Emmm jangan melupakan kami semua ya! Sukses ke depan!” ucapku dan sedikit terkekeh.
“tentu saja tidak lah!” jawab Cody sedikit mengacak rambutku.
“haha, aku dipanggil Sandra nih! Bentar ya!” seru Cody
“iya sip bos!”
“*yn* ?” gumam Greyson.
“ohya? Ada apa, Grey?”
“bolehkah aku meminta first kiss?”
“WHAT? Tidak bisa, Grey”
“baiklah..”
*males ngetiknya nih*
Muaaaaahhhhhhhhhhh. Greyson mengecup bibirku lembut dan aku pun melepaskan ciuman itu. aku takut ada paparazzi yang mengetahui kemudian aku akan dikeroyok enchancers!
“Grey! Cepat 15 menit lagi pesawat take off!” sahut Cody dari kejauhan.
“okay *yn* aku akan menyimpan janjiku itu dan akan menjadi hutangku seumur hidupku. Good bye and take care!” ucap Greyson seraya memberiku sebuah kalung berliontin peluru. Ternyata itu adalah kalung kesayangannya. Greyson dan Cody pun memasuki gate dan menghilang.
SKIP
                     2 bulan ini, Greyson sudah jarang mengabarkan keadaannya. Apakah ia mulai melupakanku? Greyson.. kau dimana? Sedang apa? Aku merindukanmu disini. Kau tak pernah menghubungiku lagi.apa kau menemukan gadis lain? Apalagi kau sudah semakin terkenal dan fansmu semakin banyak saja. Aku pun membuka twitter dan seketika badanku lemas karena melihat banyak twwet kalau Greyson sedana menjalin hubungan dengan seorang model cantik yang juga adik Cody. Ya, dia adalah Alli Simpson. Sudahlah, lebih baik aku tak usah banyak harap lagi dengannya. Dia artis terkenal, sedangkan aku? Hanya gadis biasa saja.
‘drrrtt drrtttt’ iPhoneku bergetr. Berharap sms dari Greyson. Ternyata bukan. Melainkan dari Sandra..
“*yn* , Cody udah lupain gue, dan dia pacaran sama Kylie Jenner. Tapi untung, gue udah dapet penggantinya, Emir. Jadi gue udah bisa berhasil move on dari Cody. Hahaha:D “
Tuhkan, Cody saja sudah melupakan Sndra.. Apalagi, Grey? Baiklah aku akan tetap menunggu:)
5 tahun kemudian..
                        Ya Tuhan, benar Greyson sudah melupakanku. Kini umurku saja sudah beranjak 22 tahun. Namun Greyson belum menghubungiku sampai detik ini. Should i forget him? i cant..
Dengan terpaksa kuhapus semua yang bertentangan dengan Greyson. Dari mulai foto, sms, sampai kontaknya. Mungkin cukup untuk melupakannya.
‘drrrttt drrrrrt’ iPhoneku tiba-tiba saja bergetar. Ternyata SMS dari orang yang tak ku kenal.
+OnTheSMS+
“hi”
“hi?”
“how are you?”
“not good L “
“why?”
“my boyfriend forget me”
“who’s ur bf?
“someone. I love him more than anything”
“his name?”
“who are you? Why are you really want to know him? Ok. He is Greyson Chance”
“oh ok J “
+OnTheSMSend+
Orang misterius itu selalu saja mengirimku SMSnya. Entah ada dorongan apa, aku selalu membalas setiap SMSnya itu. sudah 2 minggu inu, dia selalu menghiburku. Tapi setiap kali aku bertanya siapa dia, dia selalu mengalihkan pembicaraan. Orang itu benar-benar aneh.
“hey, please! Who are you?”
“wanna know me? Meet me at Park at 4pm. I’ll wait”
Ternyata orang itu ingin langsung bertemu denganku? Baiklah.. aku akan kesana.
**********
Sekarang aku sudah ada di taman dan duduk di sebuah bangku. Kuharap ia bukan orang jahat. Lalu tiba-tiba seseorang menutup kedua mataku dengan tangannya. Dari baunya memang sudah tak asing. Lalu kulepaskan tangannya dan..
“GREYSON????” seruku.
“yeah! Im back!” kata Greyson.
Kami pun berpelukan dan Greyson duduk di sampingku.
“maaf aku tak menghubungimu. Jadwalku sangat padat. “
“{tak apa Grey..”
“nah, kedatanganku kemari adalah aku ingin memutusi kamu”
“apa??!! Apa kau setega itu padaku?”
“hahaha maksudku putuskan hubungan pacaran kita dan kita akan menikah! Bagaimana? Will you marry me *yn*?” ucap Greyson dan berlutut padaku."lalu Alli Simpson?"
"Alli?! it's a funny thing when i heard that Alli is my gf. Aku hanya menganggapnya sebagai adik saja, tidak sebagai pacar. aku hanya mencintaimu "
“ohmy! Of course i will!” jawabku riang dan Greyson pun melingkarkan cincin berlian di jari manisku.
SKIP
                 Tuhan memang selalu memberikan yang terbaik untukku. Terimakasih ya Tuhan.. kini aku sudah menikah dengan seorang yang sangat kucintai. Aku adalah gadis yang sangat beruntung karena jutaan wanita diluar sana berusaha mengambil hati Grey. Namun, Greyson meilihku sebagai istrinya. Walau kami menikah di usia muda, tapi kami sangat bahagia karena dikaruniai sepasang anak kembar laki-laki dan perempuan bernama Elissa Grace McChance.


The End

0 komentar:

Posting Komentar